Sabtu, 20 April 2013

Material dan Risiko




MATERIALITAS DAN RISIKO


         I.            MATERIALITAS
a)      Pengertian
materialitas adalah jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji dalam informasi akuntansi yang dalam kondisi yang bersangkutan, dapat mempengaruhi pertimbangan pengambilan keputusan pihak yang berkepentingan.
b)      Pentingnya Materialitas:
·         Untuk merencanakan dan mengevaluasi pekerjaan audit.
·         Mempengaruhi penerapan standar auditing
·          Pertimbangan untuk menentukan sifat, saat  dan luas audit.
c)      Langkah penetapan materialitas
ü  Menentukan pertimbangan awal mengenai materialitas.
jumlah maksimum suatu salah saji dalam laporan keuangan yang dianggap tidak mempengaruhi pengambilan keputusan dari pemakai. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertimbangan:
Faktor Utama :
·         Materialitas merupakan konsep yang relatif, bukan absolut.
·         Beberapa dasar yang dibutuhkan untuk menetapkan materialitas.
      Faktor-faktor kualitatif
·         Jumlah karena ketidakberesan dipandang lebih penting dari kekeliruan.
·         Kekeliruan yang kecil dipandang material jika berkaitan dengan kewajiban kontrak.
·         Kekeliruan dapat menjadi material apabila mempengaruhi kecenderungan laba.
ü  Mengalokasikan pertimbangan awal mengenai materialitas pada segmen-segmen.
Bahan bukti dikumpulkan berdasarkan segmen-segman dari laporan keuangan. Auditor dapat mengalokasikan materialitas baik pada akun neraca maupun laba rugi, namun ke neraca lebih layak karena komponennya lebih sedikit.
ü  Estimasi Salah Saji dan Perbandingan .
ü  Estimasikan kekeliruan gabungan
ü  Bandingkan estimasi gabungan dengan pertimbangan awal mengenai materialitas
      II.            RISIKO
a)      Pengertian
Risiko adalah suatu tingkat ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit, misalnya mengenai kompetensi bahan audit, efektivitas struktur pengendalian intern klien dan apakah laporan keuangan memang telah disajikan secara wajar setelah audit selesai.
b)      Pentingnya resiko
Penting untuk merencanakan dan evaluasi pekerjaan audit.
c)      Model risiko
ü  Risiko bawaan
Merupakan faktor kerentanan laporan keuangan terhadap kekeliruan yang material, dengan asumsi tidak ada pengendalian intern (kerentanan suatu asersi terhadap salah saji material).
ü   Risiko Pengendalian
Risiko Pengendalian adalah ukuran penetapan auditor akan adanya salah saji dalam segmen audit yang melewati batas toleransi, yang tidak terdeteksi atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien. risiko salah saji material suatu asersi karena efektivitas  SPI.
ü  Risiko Deteksi
Risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material suatu asersi.
d)     Hubungan antar komponen risiko
AR            = IR X CR X DR
DR            = AR : (IR X CR)
Keterangan :
                 AR = risiko audit (audit risk )
                        DR = risiko penemuan/deteksi (detections risk )
                        IR = risiko bawaan (inherent risk )
                        CR = risiko pengendalian (control risk)
   III.            STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN
1.      Primarily substantive approach
      a. Pengujian substantif lebih diutamakan
      b. Pengujian pengendalian lebih sedikit
2. Lower assessed level of control risk approach
      a. Pengujian pengendalian lebih diutamakan
      b. Pengujan substantif tak terlalu luas
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar