Minggu, 12 Mei 2013

Makalah Teori Akuntansi


BAB I
PENDAHULUAN



A.   LATAR BELAKANG
     Akuntansi merupakan aktivitas manusia dan akan mempertimbangkan hal seperti 'perilaku dan orang-orang'. Dalam hal informasi keuangan, atau alasan mengapa orang dalam organisasi dapat memilih untuk memberikan informasi tertentu ke kelompok pemangku kepentingan tertentu. Teori akan mencakup pertimbangan akan tujuan pelaporan eksternal, didasarkan pada perspektif tertentu peran akuntansi, Memprediksi teori Akuntansi Positif , Memprediksi bahwa kekuatan relatif dari kelompok pemangku kepentingan tertentu, pemberian informasi akuntansi kepada orang-orang diluar organisasi, Memprediksi informasi akuntansi yang sah dan bahwa informasi akuntansi dapat digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan, mempertahankan Teori Legitimasi.
Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksikan dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori didefinisikan sebagai konsep, definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksikan fenomena tersebut.

B.   RUMUSAN MASALAH
1.      Apa teori akuntansi dan sasaran teori akuntansi ?
2.      Apa elemen struktur teori akuntansi ?
3.      Apa  perekayasaan laporan keuangan ?
4.      Siapa pemakai laporan keuangan ?

C.   TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
1.      Untuk memahami teori akuntansi dan sasaran teori akuntansi.
2.      Untuk mengetahui elemen struktur teori akuntansi.
3.      Untuk mengetahui tentang perekayasaan laporan keuangan.
4.      Untuk mengetahui  Siapa pemakai laporan keuangan.

BAB II
PEMBAHASAN


                   I.            TEORI  AKUNTANSI
a.      Pengertian Teori Akuntansi
- Teori adalah Sebuah seperangkat prinsip hipotetis, konseptual dan pragmatis membentuk kerangka acuan umum untuk suatu bidang penelitian (Henderiksen (1970)).  
- Teori adalah  sistem yang koheren tujuan saling terkait dan fundamental yang dapat menyebabkan standar yang konsisten (FASB).
- Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess  akuntansi didefinisikan sebagai sistem akuntansi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan (Niswonger, 1999:6).
- Menurut Sugiarto dan Suwardjono akuntansi  didefinisikan dari dua segi yaitu:
ü  Pertama dari segi ilmu akuntansi yang berarti keseluruhan pengetahuan yang bersangkutan dengan fungsi menghasilkan informasi keuangan suatu unit organisasi kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan.
ü  Kedua dari segi proses atau kegiatannya akuntansi dapat diartikan sebagai kegiatan pencatatan, penyortiran, penggolongan, pengikhtisaran, peringkasan dan penyajian transaksi keuangan suatu unit organisasi dengan cara tertentu (Sugiarto, 1999:4).
Teori akuntansi dapat dipandang dari dua sisi :
·         Sains yaitu teori akuntansi bersifat positif
·         Teknologi yaitu teori akuntansi bersifat normative
Teori akuntansi sebagai sains adalah seperangkat konsep, definisi dan proporsi(pernyataan) yang saling berkaitan secara sistemetis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena akuntansi. Teori akuntansi sebagai teknologi adalah proses penalaran untuk menjustifikasi kelayakan praktik, standar, atau prinsip akuntansi tertentu(penalaran logis).
Perkembangan teori positif tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan terhadap teori normatif (Watt & Zimmerman,1986). Selanjutnya dinyatakan bahwa dasar pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normative terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normatif  ke positif yaitu (Watt & Zimmerman,1986 ):
1.      Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena didasarkan ‘pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya secara empiris.
2.      Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individual daripada kemakmuran masyarakat luas.
3.      Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal.
b.      Sasaran Teori Akuntansi
Positif  => penjelasan atau penalaran untuk menunjukan secara ilmiah kebenaran pernyataan atau fenomena akuntansi seperti apa adanya sesuai fakta. (Fakta sebagai sasaran)
Normative  => penjelasan atau penalaran untuk menjustifikasi kelayakan suatuperlakuan akuntansi paling sesuai dengan tujuan yang telah di tetapakan. (Nilai sebagai sasaran)
Perbedaan pendekatan dan dasar antara teori akuntansi tersebut menyebabkan dua taksonomi akuntansi. Pendekatan Teori Akuntansi Positif menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai Sains. Sedangkan pendekatan Teori Akuntansi Normatif menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai teknologi. Yang keduanya sama-sama diakui sebagai sarana pendekatan teori akuntansi.

                II.            ELEMEN STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
Struktur teori akuntansi merupakan elemen yang saling terhubung antara yang satu dengan yang lain, yang menjadi pedoman pengembangn teori dan penysusunan tehnik-tehnik akuntansi.
Elemen itu dapat digambarkan dalam hierarki sebagai berikut :

        Struktur teori akuntansi tediri dari beberapa elemen-elemen berikut ini:
1. Pernyataan tujuan laporan keuangan
2. Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait dengan asumsi lingkungan dan sifat unit akuntansi
3. Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep teoritis.
4. Batang tubuh teknik-teknik akutansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi

             III.           PEREKAYASAAN LAPORAN KEUANGAN
Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan yang mempelajari tentang perekayasaaan penyediaan jasa nasional berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu, ini bisa diwujudkan dengan pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan meliputi struktur dan proses untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan yang akan membantu pencapaian tujuan ekonomik dan sosial negara.
a)      Proses Perekayasaan
Terdapat beberapa aspek di dalam proses perekayasaan pelaporan keuangan yang harus dipertimbangkan untuk menghasilkan suatu kerangka akuntansi. Perekayasaan melibatkan pemilihan dan pertimbangan ideology, teori, konsep dasar dan tehknologi yang tersedia secara praktis dan teoritis dengan mempertimbangkan factor lingkungan Negara.
Langkah-langkah perekayasaan
Ø  Penentuan konsep dasar, postulat, faktor lingkungan.
Ø  Menentukan tujuan pelaporan.
Ø  Mengidentifikasi pihak yang dituju pelaporan keuangan.
Ø  Pemilihan dan penentuan informasi pelaporan keuangan.
Ø  Penetuan cara menyampaikan informasi.
Ø  Mengidentifikasi kendala-kendala pelaporan.
Ø  Penyusuna dokumen resmi dalam bentuk pernyataan konsep.
Ø  Penetapan standar akuntansi dan perancangan system akuntansi.
Hasil perekayasaan dapat didokumentasikan dalam bentuk kerangka konseptual yang merupakan jawaban atas pertanyaan perekayasaan yang akan menjadi konsep terpilih yang yang dituangkan dalam dokumen resmi. Terdapat beberapa model di dalam rerangka konseptual. Salah satu model yang banyak dikenal saat ini adalah rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FASB (tujuan pelaporan keuangan, kriteria kualitas informasi, elemen-elemen statemen keuangan, dan pengukuran dan pengakuan).
Dalam kerangka konseptual terdapat tiga konsep atau tiga istilah penting yang sangat berbeda maknanya, yaitu:
Ø  Prinsip Akuntansi adalah segala idiologi, gagasan, asumsi, konsep, prostulat, kaidah, prosedur, metode, dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan.
Ø  Standar Akuntansi adalah konsep, prinsip, metoda, teknik, dan lainnya yang dipilih berdasar kerangka konseptual oleh badan penyusun standar untuk diberlakukan dalam suatu lingkungan/negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tersebut.
Ø  Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang yuridis, teoritis, dan praktis.
b)     Pemakai Laporan Keuangan :
·         Investor
·         Karyawan
·         bank
·         Kreditor
·         customer
·         Pemerintah
·         Masyarakat


BAB III
KESIMPULAN

 Pengertian teori akuntansi bergantung pada apakah akuntansi dipandang sebagai sains atau teknologi,  Teori akuntansi sebagai sains (akuntansi positif ) adalah seperangkat konsep, definisi dan proporsi(pernyataan) yang saling berkaitan secara sistemetis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena akuntansi. Teori akuntansi sebagai teknologi (akuntansi normative)adalah proses penalaran untuk menjustifikasi kelayakan praktik, standar, atau prinsip akuntansi tertentu(penalaran logis). Teori akuntansi positif fakta sebagai sasaran, sedangkan teori akuntansi normative nilai sebagai sasaran.
Pernyataan tujuan laporan keuangan, Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait dengan asumsi lingkungan dan sifat unit akuntansi, Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada postulat dan konsep teoritis, Batang tubuh teknik-teknik akutansi yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntansi, keempat elemen tersebut merupakan acuan kerangka sebuah struktur teori akuntansi.
Hasil dari perekayasaan pelaporan keuangan di dokumentasikan dalam bentuk kerangka konseptual (conceptual framework) yang tertidir dari tiga konsep yaitu Prinsip Akuntansi, Standar Akuntansi, Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU), yang dapat dianalogikan fungsinya dengan konstitusi. Ada bebrapa pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan antara lain Investor, Karyawan, Pemberi Pinjaman (bank), Pemasok/ Kreditor, Pelanggan (customer), Pemerintah, Masyarakat.







DAFTAR PUSTAKA

Watts, Ross L., And Jerold L.Zimmermen.(1986).”Positive Accounting Theory”New Jersey:Prentice Hall.(Wz)
Watts, R. Dan J. Agung (1986), Teori Akuntansi Positif, Edgewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Christenson, C. (1983), "Metodologi Dari Akuntansi Positif" Akuntansi Ulasan (Januari), PP1-22.
Suwardjono.(2007).”Teori Akuntansi”.Yogyakarta:Penerbit BPFE.(SWD)
Scoot, William R. (2009).”Financial Accounting Theory”.Sixth Edition. Toronto: Prentice Hall.(SC)
Jurnal Nasional “Pilihan-Pilihan Akuntansi Dalam Aplikasi Teori Akuntansi Positif” Oleh Tatang Ary Gumanti.
Jurnal Nasional “Struktur Meta Teori Akuntansi Keuangan” Oleh I Made Narsa Dosen FE Universitas Airlangga Surabaya.
Jurnal Nasional “Pendekatan Dan Kritik Teori Akuntansi Positif” Oleh Indira Januarti (Staf Pengajar FE UNDIP)
Jurnal Nasional “TEORI AKUNTANSI” Disusun Oleh: Fajar Nugraha A210090173
Jurnal nasional “Tinjauan Menyeluruh Teori Akuntansi” oleh Diana Rahmawati
Watt, R. L., & Zimmerman, J. L. (1990). Positive Accounting Theory: A Ten Year Perspective. Journal of The Accounting Review, Vol. 65(No. 1), pp. 131-156.
Erickson , M.,and Wang S.W. Journal of accounting and economics (27 april1999).